SELAMAT DATANG DIBLOG TUGAS MATA KULIAH IT +Onwardono Rit Riyanto+

Selasa, 23 April 2013

PROBLEMATIKA UN 2013



Giliran ujian nasional (UN) tingkat SMP kini digelar serentak. Fakta menunjukkan, masalah UN SMP nyaris mirip dengan karut marut UN SMA seperti 3 hal ini:

Mendikbud M Nuh menjamin UN SMP digelar serentak di seluruh Indonesia. Kemendikbud menggaet personel TNI/Polri dalam mendistribusikan naskah-naskah soal ujian hingga ke Kepulauan terpencil sekali pun.

M Nuh juga berkoordinasi dengan Wapres Boediono untuk proses pengiriman. Mereka memantau hingga Minggu pukul 23.00 WIB.

Fakta di lapangan menunjukkan UN SMP masih karut marut. Masih ada sekolah yang ditunda ujiannya karena pendistribusian soal yang terlambat. Belum lagi ada kendala teknis lainnya.

Berikut 3 masalah UN SMP:
1. Soal UN Ngaret Datang
Sedikitnya 27 sekolah di Bogor, Jawa Barat, menunda pelaksanaan UN hingga pukul 09.30 WIB.

Sekolah Global Mandiri Cibubur menjadi salah satu sekolah yang terkena imbas pengunduran jadwal. Penyebabnya naskah ujian belum seluruhnya diterima dari Kadis Kabupaten Bogor.

"Tadi kami pukul 04.30 WIB ditelepon orang Diknas memberi tahu masalah penundaan ini," kata petugas dari Sekolah Global Mandiri Cibubur, Vika, saat dihubungi, Senin (22/4/2013).

Pihak Diknas, lanjut Vika, menjanjikan pelaksanaan UN sudah bisa dimulai pada pukul 09.30 WIB. Alhasil, sekitar 100 siswa peserta UN pun saat ini hanya duduk menunggu datangnya naskah ujian.

"Ada 27 sekolah yang ditunda. Masalahnya apa saya nggak tahu, silakan saja tanya Kemendikbud," tandasnya.

Menanggapi hal itu, M Nuh mengatakan penundaan jadwal UN tidak apa-apa. Kemendikbud juga memberikan toleransi.

"Kita akui memang ada daerah yang bergeser waktu pelaksanaannya. Kita masih memberi toleransi karena jumlahnya tidak banyak kalau dilihat dari skala provinsi kabupaten kota," papar M Nuh yang mengenakan baju safari warna biru ini.
2. Kertas UN Rentan Robek
Tipisnya kertas jawaban UN SMP menjadi keluhan siswa-siswi peserta ujian.

"Kalau dihapus, lingkaran pilihan ABC ikut kehapus," kata siswi SMP 30 Jakarta bernama Putri Bilqis di sekolahnya yang terletak di Koja, Jakarta Utara, Senin (22/4/2013).

Hal yang sama pun disampaikan teman Putri bernama Aurin. Ia menyebutkan tipisnya kertas jawaban rentan sobek jika siswa mencoba menghapus.

"Tipis kertasnya, jadi harus hati-hati menghapusnya. Belum lagi kalau hapusnya terlalu ditekan, bisa bolong," ujar Aurin.

Ada pula salah satu siswa yang menggambarkan tipisnya lembar jawaban. Siswa bernama Aufadiah tersebut khawatir dengan tipisnya lembar jawaban, padahal UN SMP masih berlangsung hingga Kamis (25/4) nanti.

"Tipisnya hampir kayak tisu. Takutnya kalau robek atau kotor, kita mau ganti kertasnya, kan nggak ada tambahan waktu," ujar Aufadiah.
3. Soal UN Tertukar
Ada boks tiga mata pelajaran yang seharusnya diperuntukkan untuk daerah Depok namun tertukar dengan daerah lain.

"Ada tiga soal yang tertukar yaitu, soal Bahasa Indonesia tertukar dengan Bogor. Bahasa Inggris tertukar dengan Cimahi. Soal PKN untuk Sumedang juga terbawa ke Kota Depok," kata Kasie SMP Dinas Pendidikan Kota Depok Rida Fahrudin, kepada detikcom di SMP Negeri 1, Jalan Pemuda Kota Depok, Jawa Barat, Minggu (21/4/2013).

Soal-soal yang tertukar itu dibawa dengan kontainer pagi tadi. Untuk soal-soal UN SMP daerah Depok memang dipusatkan di SMP Negeri 1 Depok. Rifda mengatakan, pihaknya telah bergerak cepat dalam mengatasi masalah tertukarnya soal ini.

Soal PKN untuk SMP di Sumedang sudah dikembalilkan ke Disdik Provinsi Jabar di Bandung. Sedangkan soal UN Bahasa Indonesia untuk SMP Negeri 5, Kota Depok sudah diambil ke sebuah SMP di Bogor.

"Kami sudah mengatasinya, soal Bahasa Indonesia baru saja kembali ke sini setelah tadi diambil oleh anggota panitia," ujar Rida.

Soal-soal akan mulai didistribusikan pada Senin (22/4) pagi sekitar pukul 05.00 WIB. Pendistribusian akan dilakukan kepada 7 rayon, yaitu 6 SMP, 1 Tsanawiyah dan 1 Paket B yang di pusatkan di Perguruan Pendidikan al-Muhajirin, Jalan Raya Nusantara, Beji, Kota Depok, Jabar.

Sedangkan penyelenggara UN ada 240 penyelenggara dengan 20.885 peserta. Tampak 15 petugas kepolisian dari Polresta Depok melakukan penjagaan terkait pengamanan di SMPN-1.

Mendikbud M Nuh mengatakan jika ada soal-soal ujian yang sempat tertukar tersebut nantinya bisa ditukar lagi.
(aan/nrl) sumber detiknews

0 komentar:

Posting Komentar