SELAMAT DATANG DIBLOG TUGAS MATA KULIAH IT +Onwardono Rit Riyanto+

Jumat, 26 April 2013

intisari Surat Al-kautsar



Ø  Intisari Surat Al-kautsar                                                                      
Perkembangan teknologi telah merambat ke bidang kehidupan dan mempengaruhi pemikiran masusia dalam berbagai cara. Teknologi lahir dari serangkaian pemikiran dan uji coba yang dilakukan manusia. Dengan tujuan tertentu, sehingga dapat memudahkan dan mensejahterakan kehidupan manusia.
Namun kesjarteraan saja tidaklah cukup di muka bumi ini, demi kemajuan pemnfaatan teknologi dimanfaatkan  sebagai bentuk kekuasaan, kehormatan dan hidup bermegah-megahan. Sehingga syetan dengan mudah masuk ke dalam hati manusia dan menghiasinya dengan kesombongan dan keangkuhan. Inilah yang harus diwaspadai seorang muslim. Jika merasa mempunyai kelebihan yang lebih, hendaknya berbagi dengan yang tidak mampu. Curahkan energi pemikiran ke jalan yang benar serta gunakan kemajuan teknologi dengan bijak. Pada akhirnya kita akan menjadi orang yang bersyukur akan nikmat Allah SWT.
Allah menciptakan manusia sebagai makhluk yang sempurna. Manusia diberi akal dan kemampuan berfikir untuk mencipta. Tetapi perlu diperhatikan, ketika yang dicipta menentang hukum alam yang telah ditetapkan Allah.

Seperti sejarah yang menceritakan menara Babel. Menara Babel adalah menara raksasa yang dibangun paska airbah yang memusnahkan umat manusia pada zaman Nabi Nuh AS. Walaupun teknologi pada saat itu belum canggih, namun menara ini berhasil berdiri kokoh dasar pemikiran raja Nambrud.

Menurut beberapa sumber, Nambrud mendirikan menara Babel untuk mencapai langit dimana Tuhan Ibrahim berada. Menara Babel juga sebagai pembangkangan terhadap Nabi Nuh agar kaumnya untuk menyebar memenuhi bumi. Mereka berkumpul dan beanak-pinak di antara mereka akhirnya terjadi bapak menikahi anak dan anak menikahi ibu seperti yang dilakukan Nambrud menikahi ibunya. Dengan alasan tidak terpecah-pecah, mereka membangun menara Babel serta menyatakan bangsa yang paling hebat di zamannya. Allah pun murka. Allah datangkan azab. Mereka tercerai-berai menjadi 72 suku dengan bahasa yang tak mereka kenal satu sama lain. Kisah ini juga telah tertulis di Surat Al-Fajr ayat 6-13.
Satu lagi yang terkena azab Allah karna bermegah-megahan serta tidak mensyukuri nikmat Allah bendungan ma’rib. Bendungan raksasa yang dibangun Kaum Sa’bah ini merupakan bukti kemajuan penting kaum Sa’ba. Sa’ba adalah nama suatu kaum kabilah dari kabilah-kabilah Arab yang tinggal di daerah Yaman. Mereka mendirikan kerajaan-kerajaan ynag terkenal dengan kerajaan Sa’ba yang Ibu Kotanya adaah Ma’rib. Berkat bendungan raksasa ini sebuah pulau hijau terhampat di gurun pasir. Ibu Kota Ma’rib diuntungkan dengan kemakmuran dengan keuntungan geografisnya. Kota ini dekat sungai adana. Kaum Sa.ba memanfaatkan bendungan ini seiring dengan peradaban pembangunan mereka dan mulai mengairi wilayah tersebut. Ibu Kota Ma’rib adalah Ibu Kota terindah di zamannya.
Penulis Yunan Bellili mengatakan karyanya tentang hijaunya negeri Sa’ba. Bendungan di Ma’rib mempunyai tinggi 15 meter dengan lebar 60 meter dan panjang 620 meter. Perhitungan menunjukkan 2 dataran luas di kedua sisi kota mampu diairi bendungan tersebut.





‘Sesungguhnya bagi kaum Sa’ba ada tanda kebesaran Allah di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. Kepada mereka dikatakan “Makanlah olehmu dari rizki yang (dianugrajkan) Tuhanmu dan bersyukurlah  kamu kepadanya. (negerimu) adalah negeri yang baik.dan Tuhanmu adalah Maha Pengampun.
Tetapi mereka berpaling. Maka kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi pohon-pohon yang berbuah pahit. Pohon atsl dan sedikit dari pohon sidr. Demikianlah kami memberikan balasan kepada mereka karena kekhafiran mereka. Dan kami tidak menjatuhkan azab yang demikian itu melainkan hanya orang-orang yang sangat kafir” (Q.S As Saba 15:17).
Kaum tersebut mengabaikan peringatan Nabi yang disampaikan kepada mereka dan tidak mensyukuri nikmat Allah. Akhirnya mereka dihukum dengan bencana mengerikan.

0 komentar:

Posting Komentar